Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono, melakukan kunjungan kerja ke Desa Sukamakmur, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jumat (11/7/2025). Dalam kunjungan tersebut, Sudaryono menghadiri panen raya, meninjau budi daya maggot, serta berdialog langsung dengan ratusan petani.
Sudaryono, yang juga menjabat Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), mendorong peningkatan produktivitas pertanian di Jember. Ia menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto tetap berkomitmen menjadikan Indonesia sebagai negara swasembada pangan.
“Negara kita dengan lahan pertanian yang luas tidak boleh terus bergantung pada impor beras, jagung, maupun gula,” ujar Sudaryono.
Untuk mendukung hal itu, pemerintah telah menginstruksikan Perum Bulog menyerap gabah langsung dari petani. Sudaryono mengapresiasi kinerja Bulog Jember dan Jawa Timur yang mencatatkan serapan tertinggi nasional.
Dukungan Pemerintah untuk Petani
Pemerintah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah di kisaran Rp6.500 – Rp7.100 per kilogram dan HPP jagung Rp5.500 per kilogram guna melindungi pendapatan petani. Selain itu, anggaran sebesar Rp12 triliun telah dialokasikan untuk memperkuat infrastruktur pertanian nasional, termasuk bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), pupuk, serta peningkatan kualitas benih dan tenaga penyuluh pertanian.
Dengan berbagai program tersebut, stok beras nasional saat ini mencapai 4 juta ton — tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Sudaryono juga menargetkan petani di Jember mampu panen hingga tiga kali setahun di lahan yang sama tanpa perlu membuka lahan baru. “Kalau panen bisa tiga kali setahun, kebutuhan pangan nasional bisa tercukupi,” ujarnya.
Jember Disiapkan Jadi Lumbung Pangan Nasional
Sudaryono menilai Jember berpotensi menjadi lumbung pangan nasional karena memiliki lahan yang luas dan didukung kepala daerah muda yang progresif. Selain sektor pangan, ia juga menyoroti potensi besar Jember dalam industri tembakau.
“Tembakau Jember punya karakter unik karena geografisnya. Kita akan dorong agar terbentuk industri tembakau di Jember sebagai komoditas ekspor,” kata Sudaryono.
Pemkab Jember Terus Dorong Produktivitas
Sementara itu, Bupati Jember Muhammad Fawait menyambut baik dukungan dari Kementerian Pertanian. Ia menyampaikan bahwa Jember menargetkan menjadi lumbung pangan nomor satu di Jawa Timur. Saat ini, Jember berada di posisi keempat dalam produksi pertanian provinsi.
Fawait menjelaskan bahwa Pemkab Jember telah menerjunkan penyuluh pertanian lapangan (PPL) untuk mengoptimalkan pengelolaan 6.000 hektare lahan. Pemkab juga sedang menguji penggunaan pupuk tambahan di bawah pengawasan Prof. Nur Sucipto, yang diklaim mampu mengusir hama dan meningkatkan hasil panen.
“Alat mesin pertanian yang diserahkan hari ini sangat bermanfaat, tapi masih belum cukup. Kami harap bantuan ini bisa terus ditambah di tahun-tahun mendatang,” ujar Fawait.
Ia menambahkan bahwa para petani di Jember merupakan pendukung setia Presiden Prabowo sejak 2014, dan berharap komitmen pembangunan pertanian terus berlanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar