Festival Kaki Gunung Watu Pecah kembali digelar untuk keempat kalinya dengan mengusung tema “Merawat Bumi, Melestarikan Tradisi untuk Memperkokoh Jatidiri.” Acara ini berlangsung selama dua hari, dimulai sejak Kamis, 17 Juli 2025, hingga Sabtu, 19 Juli 2025, dan dipusatkan di kawasan kaki Gunung Watu Pecah serta Alun-Alun Ambulu.
Festival ini merupakan hasil kolaborasi antara Sanggar Seni Kartika Budaya, Pemerintah Desa Ambulu, serta didukung penuh oleh Pemerintah Kabupaten Jember. Tujuannya adalah untuk memperkuat identitas lokal, menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air, serta mempererat tali silaturahmi antarwarga.
Bupati Jember, Muhammad Fawait, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar kegiatan semacam ini terus berkembang dan menjadi sarana keimanan serta kecintaan terhadap tanah air. “Acara seperti ini semoga bisa lebih besar lagi tahun depan. Kita niati sebagai bentuk keimanan. Cinta tanah air adalah sebagian dari iman. Mudah-mudahan menjadi amal jariah bagi kita semua,” ujar Bupati Fawait di hadapan ribuan warga.
Rangkaian kegiatan diawali dengan agenda Umbul Dungo pada 17 Juli, yang digelar langsung di kaki Gunung Watu Pecah sebagai bentuk doa dan penghormatan kepada alam dan leluhur. Selanjutnya, pada 19 Juli, digelar acara puncak berupa Sedekah Bumi dan Pagelaran Seni Budaya yang menghadirkan beragam pertunjukan tradisional dari masyarakat sekitar.
Festival ini juga menjadi bentuk rasa syukur atas limpahan hasil bumi yang melimpah di wilayah tersebut, serta sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya dan tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Pemerintah Kabupaten Jember menyatakan komitmennya untuk terus mendukung kegiatan semacam ini sebagai bagian dari pembangunan karakter masyarakat yang berbasis budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar