Bandara Notohadinegoro di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Jember, akan kembali mengudara. Pengaktifan kembali bandara ini dijadwalkan bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI ke-80 pada 17 Agustus 2025.
Sebelumnya, bandara kebanggaan warga Jember ini sempat melayani penerbangan perintis rute Jember–Surabaya dan Jember–Sumenep. Namun, menurunnya jumlah penumpang membuat rute tersebut dihentikan dan aktivitas penerbangan terhenti sama sekali.
Kali ini, Pemerintah Kabupaten Jember menggandeng maskapai Fly Jaya untuk menghadirkan penerbangan reguler menuju Jakarta. Maskapai yang berdiri pada 2024 ini akan menggunakan pesawat ATR 72-500, yang dikenal aman dan efisien untuk rute jarak menengah.
Bupati Jember Muhammad Fawait memastikan harga tiket penerbangan Jember–Jakarta akan terjangkau bagi masyarakat. “Tarif mulai Rp1,3 juta dan tidak akan lebih dari Rp1,4 juta. Kami pastikan ini lebih murah dibandingkan rute dengan jarak yang sama di daerah lain,” ujarnya.
Menurut Fawait, kesepakatan dengan Fly Jaya tidak hanya mencakup pengoperasian penerbangan, tetapi juga penetapan tarif yang ramah di kantong. Ia berharap masyarakat memberi dukungan penuh agar bandara ini kembali hidup dan beroperasi secara berkelanjutan.
Sebelum pengoperasian resmi, Fawait bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah meninjau langsung kesiapan bandara pada 11 Agustus 2025. Pemeriksaan mencakup kondisi landasan pacu, ruang tunggu, fasilitas toilet, hingga sarana pendukung lainnya.
“Tentu perlu persiapan panjang, tapi kita coba dulu,” kata Fawait.
Reaktivasi Bandara Notohadinegoro diharapkan menjadi titik balik konektivitas udara Jember, sekaligus mendorong sektor pariwisata dan perekonomian daerah agar semakin berkembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar